Mari kita bersama-sama belajar. Blog ini berisi tentang seputar dunia IT khususnya Jaringan Komputer

Konfigurasi DNS Server di Debian 6 [Squeeze]

Dns adalah bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara local terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan dengan menggunakan skema client-server.
Suatu program yang dinamakan name server, mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi client yang berhubungan ataupun menggunakannya.
Struktur dari database dns bisa di ibaratkan dengan struktur file dari sebuah system operasi linux. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan misalnya .org, .com, .edu, .net, .id dan lainnya, yang relative terhadap puncaknya ini bisa diibaratkan dengan relative pathname pada system file linux, seperti pada directory /bin, /usr, /var, /etc, dll. Pada puncak rooot node dalam sebuah system dns dinotasikan dengan “.”Atau "/” pada system file linux.
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada system file linux merupakan root directory pada sebuah direktori. Hal ini pada system dns disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau sub directory pada sistm file linux. Pada bagian subdomain juga memungkinkan adanya subtree lagi yang bias dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.
Bind sebagai server dns : Bind (barkeley internet name domain) adalah salah satu aplikasi server dns yang menjadi default aplikasi dns dalam semua distribusi linux. Paket bind berisi program server dns yang bertanggung jawab dalam merespon pernyataan client dns. Dalam penggunaan dns paket bind biasanya di iringi dengan paket dnsutils yang berfungsi sebagai tools yang digunakan dalam pengecekan dns.
Instalasi DNS di Debian
Sebelum kamu melakukan instalasi DNS Server di Debian, pastikan dahulu bahwa network kamu sudah di komfigurasi dengan baik dan benar. Untuk cara konfigurasi network sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya
  • Instal paket DNS menggunakan perintah
rudiaditia:~# apt-get install bind9 dnsutils
Konfigurasi bind9
Dalam  konfigurasi bind9 ada tiga jenis file yang harus kita konfigurasi, yaitu
  • Konfigurasi file server bind9
Pada distro debian, file konfigurasi bind terletak di directory “/etc/bind/”. File utama bind9 secara default sudah terkonfigurasi sebagai dns cache (resolver) pada waktu instalasi bind9 dengan nama named.conf .untuk membuat dns server (name server) edit file named.conf.local yang berada di directory /etc/bind/.
Konfigurasikan file named.conf.local dan sesuaikan isinya
rudiaditia:~# vim /etc/bind/named.conf.local
Tambahkan bagian “zone”
// Consider adding the 1918 zones here, if they are not used in your
// organization
//include "/etc/bind/zones.rfc1918";
zone "ayobelajarjarkom.blogspot.com" {
            type master;
            file "/etc/bind/db.smk";
};
zone "10.168.192.in-addr.arpa" {
           type master;
           file "/etc/bind/db.ip";
};
Penjelasan :
  • Zone adalah statement untuk menyatakan zone, zone yang pertama harus mempunyai nilai nama domain, misal ayobelajarjarkom.blogspot.com
  • Type menjelaskan apa tipe dari zone kita. Disini ada dua type yaitu master dan slave. Jika type master file database langsung dari kita atau kitalah server sebenarnya, sementara slave adalah server dns yang mengambil database dari server lain.
  • File menunjukkan apa nama file database yang tersimpan pada deklarasi directory pada statement options.
  • Zone “10.168.192.in-addr.arpa” adalah zone yang memetakan ipke nama host, format penulisannya adalah “ip network dari belakang.in-addr.arpa” pada contoh diatas ip networknya adalah 192.168.10.0.
  • File pemetaan host ke ip address (zone file/forward dns)
File ini berisi pemetaan host name ke ip address, letak penyimpanannya ada di “/etc/bind/” dan “/var/cache/bind/”. Dalam pemetaan file, lokasi penyimpanan harus di perhatikan.
Menyalin template zone file ke file yang baru
rudiaditia:~# cp /etc/bind/db.local  /etc/bind/db.smk
Konfigurasi zone file yang baru dibuat
rudiaditia:~# vim /etc/bind/db.smk

;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     ayobelajarjarkom.blogspot.com. root.ayobelajarjarkom.blogspot.com. (
2                  ; Serial
604800                ; Refresh
86400                ; Retry
2419200             ; Expire
604800 )            ; Negative Cache TTL
;
@                    IN      NS             ayobelajarjarkom.blogspot.com.
@                    IN      A               192.168.10.1
www               IN      CNAME   ayobelajarjarkom.blogspot.com.
mail                 IN      CNAME   ayobelajarjarkom.blogspot.com.
ftp                   IN      CNAME   ayobelajarjarkom.blogspot.com.

Penjelasan :
  • IN adalah standar untuk internet.
  • SOA (Start Of Authority), mengidentifikasikan authority untuk data zone.
  • Nama host yang dimasukkan setelah SOA adalah host server DNS yang kita buat.
  • Tipe Record:
    • NS                   : Menunjukkan host dns server
    • A                      : Memetakan hostname ke ip address
    • CNAME          : Membuat alias darihost yang sudah ada
    • MX                  : Menunjukkan host yang berfungsi sebagai Email Server
    • PTR                 : Memetakan ip address ke hostname


  • File pemetaan ip address ke hostname (Reverse Zone)

  • File ini berisi pemetaan ipaddress ke host name, letak penyimpanannya ada di “/etc/bind/” dan “/var/cache/bind/”. Dalam pemetaan file, lokasi penyimpanan harus di perhatikan.
    Menyalin template reverse zone ke file yang baru
    rudiaditia:~# cp /etc/bind/db.127  /etc/bind/db.ip
    Konfigurasi zone file yang baru dibuat
    rudiaditia:~# vim /etc/bind/db.ip
    ;
    ; BIND reverse data file for local loopback interface
    ;
    $TTL    604800
    @       IN      SOA     ayobelajarjarkom.blogspot.com. root.ayobelajarjarkom.blogspot.com. (
    1                  ; Serial
    604800             ; Refresh
    86400              ; Retry
    2419200            ; Expire
    604800 )           ; Negative Cache TTL
    ;
    @       IN      NS      ayobelajarjarkom.blogspot.com.
    1        IN      PTR     www.
    1        IN      PTR     mail.
    1        IN      PTR     ftp.

    • Restart paket bind9
    rudiaditia:~# /etc/init.d/bind9 restart
    • Mengecek kesalahan
    Lakukan pengecekan dengan menggunakan fasilitas “ping, dig, host atau nslookup”. Untuk mengeceknya menggunakan nslookup gunakan perintah :
    # nslookup nama domain    :      nslookup ayobelajarjarkom.blogspot.com
    # nslookup ip dns               :       nslookup 192.168.10.1
    Apabila bind9 tidak bekerja sebagaimana mestinya, cek error message pada syslog yang muncul untuk mengetahui kesalahan yang terjadi dengan cara “~# tail /var/log/syslog”
     Sekian dulu belajar jarkom hari ini, kita lanjutkan esok hari dengan materi DHCP ....