Perintah Dasar Di Console Linux [Basic Command]
Saat mengoperasikan sistem operasi linux pastinya anda akan ditemui pada tampilan command/console linux
Berikut beberapa fakta tentang console linux
1. Anda bisa melakukan hampir segalanya di terminal yang juga bisa lakukan dari GUI.
2. Sebagian besar perintah dirancang khusus untuk bekerja di Terminal, kemudian GUI diciptakan di atasnya. Itulah mengapa sebagian GUI terasa lambat, karena diproses lagi setelah proses Terminal.
3. Lokasi default Terminal Anda ketika dibuka dari menu adalah pada folder Home, yang dikenal pula dengan ~.
4. Folder Anda sekarang ditunjukkan oleh operator . (titik). Sebagian besar perintah ketika berjalan di folder sekarang, bisa diikuti dengan . (titik).
5. Perintah, lokasi, dan berkas adalah case sensitive. /home berbeda dari /HOME atau /Home.
6. Gunakan tombol tab untuk menyempurnakan (secara otomatis) nama berkas. Jika Anda memiliki berkas bernama panjang seperti: 123214342565234bukuputih. zip, maka cukup ketik 12 lalu tekan tombol tab untuk menyempurnakannya. Kalau ditekan tab masih juga belum sempurna, tambahkan karakternya jadi 123 dan seterusnya karena bisa saja ada berkas lain yang punya nama mirip (misalnya 1235151.zip).
7. Hampir semua perintah dapat dibaca lengkap aboutnya menggunakan manpage atau dengan mengetik h atau help setelah menulis nama perintah. Penulisannya bisa man namaperintah, namaperintah h, atau namaperintah help.
8. Untuk memperoleh informasi lebih lengkap, Anda bisa menggunakan info. Sebuah perintah bisa dicari dengan menggunakan info namaperintah. Untuk sebagian besar perintah yang menjadi bagian dari coreutils package, Anda bisa menemukan informasi yang bagus menggunakan info coreutils namaperintah invocation.
9. Anda bisa menentukan banyak opsi pada perintah sekaligus untuk memperoleh informasi lebih banyak.
10. Nama perintah kadang tersingkat (seperti ls dari list) – karena keterbatasan ruang pada Unix zaman dahulu, nama perintah disingkat dan penyingkatan ini tidak diubah lagi.
Berikut beberapa contoh penggunaan perintah :
- cd Digunakan untuk bernavigasi dalam direktori (folder). Anda → bisa berpindah ke lokasi mana pun dengan path.
- cd Ini akan memindahkan Anda ke home, sama dengan cd ~.
- cd Ini akan mengembalikan Anda tepat satu direktori ke atas. Bermula dari /home/ahmad/Desktop, cd akan memindahkan Anda ke /home/ahmad. Ini dapat diperpanjang ke atas dengan cd ../ ../ dari Desktop akan memindahkan Anda 2 kali ke atas, dari Desktop Anda ke /home.
- cd namafolder/ Ini akan memindahkan Anda ke depan, ke folder yang ada di folder Anda sekarang. Ingat bahwa ada kesalahan umum pemakaian /. Jika Anda di /home/ahmad/ dan Anda ingin masuk ke Desktop, Anda harus mengetik cd Desktop/ tanpa / sebelum Desktop. Mengetik / sebelumnya akan memindahkan kita ke root dari sistem berkas, yang artinya salah tempat. Catatan penerjemah: Anda juga bisa menulisnya cd Desktop tanpa / setelah Desktop.
- cd /folder/yang/lainnya Ini akan membawa Anda ke alamat folder yang spesifik, kalau alamat yang Anda ketik tepat. Jangan lupakan tab Anda!
- ls Digunakan untuk mendaftar isi folder. Anda bisa menampilkan → banyak jenis atribut dari berkas dan folder.
- ls Kalau sendirian, ia akan mendaftar semua berkas pada folder sekarang. Dari fakta ke-4, mengetik ls . (ls <spasi> titik) sama hasilnya dengan ls saja.
- ls l Menampilkan daftar isi dalam format lebih panjang termasuk pemilik, izin, ukuran, dan tanggal dimodifikasinya.
- ls a Menampilkan berkas dan folder tersembunyi beserta daftar isi biasa.
- ls d */ Menampilkan hanya folder saja (tambahan dari penerjemah).
- ls al Menggabungkan opsi untuk menampilkan dua hal, baik itu berkas tersembunyi maupun format panjang.
- ls h Menampilkan ukuran berkas dalam format ukuran data manusiawi (K, M, Gbyte) menggantikan bytes. Berguna saat dipakai bersamaan dengan opsi l.
- Canggihnya, Anda bisa menampilkan berkas dalam direktori lain yang Anda tidak sedang di dalamnya. Jika Anda di /home/ahmad/Desktop, dan ingin menampilkan berkas di /home/ahmad/, lakukan ls ../ yang mendaftar berkas satu direktori ke belakang (dan tak perlu pindah direktori untuk melakukannya).
- cp berkas /folder/yang/dituju Menyalin berkas ke alamat yang dituju.
- cp r folder /folder/yang/dituju Menyalin isi folder ke folder lain secara rekursif (r).
- cp *.extension /folder/yang/dituju Menyalin berkas yang bersesuaian ekstensinya ke folder yang dituju.
- cp kajian* /folder/yang/dituju Menyalin semua berkas yang diawali dengan kata kajian ke folder yang dituju. Untuk menyalin semua berkas yang berawalan dengan kata contoh, ia menjadi cp contoh* /folder/yang/dituju dan tentu foldernya harus sudah ada.
- Sintaks mv mirip dengan contoh cp di atas kecuali #2. mv tidak mengenal opsi r karena memindahkan folder sudah berarti memindahkan isinya pula. Sintaks tidak selalu persis sama, tetapi bisa bekerja dengan contoh di atas. Bacalah manpages Anda untuk lebih detailnya.
- Untuk semua penggunaan, menghapus dengan rm itu permanen. Ia tidak menggunakan Trash Bin. Gunakan dengan hatihati dan yakin dulu Anda menghapus apa yang Anda inginkan, bukan yang Anda pikir Anda inginkan.
- rm berkas Menghapus berkas dari sistem.
- rm r folder Menghapus folder dari sistem sekaligus isinya secara rekursif (r).
- rm rf folder Menghapus folder secara paksa (f, force) dari sistem. Perintah ini dapat memusnahkan konfigurasi Anda jika digunakan tidak tepat karena ia tidak akan memperingatkan Anda apa yang sedang dihapus. Jika harus menggunakan ini, jangan mainmain atau kesalahan akan terjadi. Ini harus menjadi metode penyelesaian paling akhir dan tidak disarankan.
- Anda bisa mengedit berkas menggunakan nano di terminal. Ia cepat, tetapi ingat bahwa ia hanya menangani berkas teks dan berkas pemrograman, dokumen Microsoft Word tidak akan bisa dibuka dengannya.
- Jika berkas dimiliki oleh root, ia tidak bisa diedit sebagai pengguna normal. Nano harus diawali dengan sudo untuk bisa menerapkan perubahan. Selainnya, ia hanya akan dibuka dalam mode readonly.
- nano berkasbaru.apasaja Nano menciptakan berkas baru berdasarkan nama dan membukanya untuk pengeditan.
- nano berkas_yang_ada Nano membuka berkas yang sudah ada untuk diedit.
- Dari dalam nano :
- mkdir namafolder Membuat folder.
- mkdir p /folder/yang/dituju Membuat folder yang diinginkan. Untuk membuat folder /home/ahmad/folderbaru/folder2, ketika hanya ada /home/ahmad, menggunakan mkdir p akan membuat kedua direktori folderbaru dan folder2 secara otomatis.
- ps aux Mendaftar semua proses secara mendetail yang berjalan di sistem, termasuk pengguna, nomor Process ID (PID), dan nama proses. Menggunakan ini, Anda bisa menampilkan daftar proses mereka dan jika diperlukan, mengkill proses yang tak dibutuhkan atau macet.
- kill PID PID adalah nomor yang menandai proses. Anda harus mendapatkan PID dari perintah seperti ps aux. Jika sebuah proses menolak untuk mati, Anda bisa melakukan kill 9 PID yang mematikan proses tanpa babibu, bahkan kalau sistem akan kacau dengannya.
- killall program Killall mematikan *berdasarkan nama* semua instansi dari program yang disebutkan. Misalkan ada 3 sesi Firefox terbuka, killall firefox akan melakukannya, mematikan semua sesi Firefox. Bedanya, kill hanya bisa menerima PID (bukan nama) dari proses yang ingin dimatikan, dan cuma bisa mematikan satu saja (tidak semua instansi).
- xkill adalah cara GUI untuk klik dan matikan jendela. Mengetik xkill lalu enter akan mengubah kursor Anda jadi tengkorak yang ada silangnya, lalu jendela yang diklik pasti mati.
- Pipa (pipes) diwakili oleh 'garis tegak' yang dikenal sebagai tombol '|' (di atas Enter).
- Tombol ini jarang dipakai di Windows, dia biasanya bersama tombol backslash (\).
- Pipa dipakai untuk menautkan perintahperintah menjadi satu. Pipa mengambil keluaran dari satu perintah sebagai masukan bagi perintah yang lain.
- Bacalah sumbersumber online lebih lanjut dengan informasi mengenai pipes dan pemakaiannya yang sangat beragam
- > digunakan untuk *overwrite* alias menimpa isi berkas yang sudah ada dan menggantikannya dengan keluaran dari perintah yang baru.
- >> digunakan untuk *append* alias menambahkan isi kepada berkas yang sudah ada – tidak menghapus yang sebelumnya. Ini berguna untuk logging.
- Misalnya: ps aux > process.log mengirim keluaran dari ps aux ke berkas process.log untuk dibuka di editor teks dan menimpa isi saat ini dari berkas.
- Misal lainnya: man ls > manualnyals.txt mengirim keluaran dari halaman manual ls menjadi berkas teks untuk dibaca di luar Terminal daripada repot membacanya di dalam Terminal (tambahan dari penerjemah).
- tee digunakan bersamaan dengan '|' untuk mengambil keluaran perintah dan mengirimnya ke mana saja. Ini berguna jika ada error yang muncul sekejap lalu hilang sebelum Anda membacanya, cara ini memungkinkan apa pun yang tampil di layar terekam dalam sebuah berkas.
- Misalnya: dmesg | tee boot.txt akan menjalankan perintah dmesg yang menampilkan info initial boot, dan '|' mengirim keluaran dmesg ke tee, yang kemudianmelaksanakan kerjanya dengan mengirimnya ke Terminal dan ke berkas log boot.txt.
- Perlu mengeksekusi berkas di direktori saat ini setelah ia ditandai eksekutabel? Operator ./ dapat mengeksekusinya sebagai pengguna normal yang tak perlu hak root. ./ aslinya bermakna “di direktori sekarang” jadi ia tidak bekerja pada berkas di luar direktori sekarang. Catatan penerjemah: misalnya ./run.sh.
- Perlu mengeksekusi berkas tidak di direktori sekarang? Anda harus menulis alamat direktorinya (path) untuk mengeksekusi program. Jika ia adalah program Python, perintahnya python /alamat/berkas dan jika ia berkas shell, perintahnya sh /alamat/berkas sebagai contoh. Tentu banyak program lain, tetapi ini cukup sebagai petunjuk global untuk pemula.
- Perlu mengeksekusi berkas dengan hak root karena pesan operation not permitted? Awali perintah dengan sudo. Maka, dengan contoh di atas, sudo python /alamat/berkas akan mengeksekusi skrip dengan hak root. Catatan penerjemah: selalulah perhatikan spasi.
- Perlu mengeksekusi program GUI dari terminal? Ketik saja nama program (case sensitive!) dan dia akan berjalan. Ini akan menjadikan Terminal saat ini tidak bisa dipakai. Menutup terminal ketika program terbuka akan mematikan program. Cara yang lebih baik adalah untuk membackground program, menggunakan namaprogram & dan kemudian mengetik kata exit untuk menutup Terminal dan proses tetap berjalan. Catatan penerjemah: meski sedang tidak bisa dipakai, Anda masih bisa membuka Terminal baru di tab baru dalam 1 jendela karena memang itulah fitur khusus Linux. Ini tidak ditemukan di Windows.
- Perlu menjalankan program GUI dengan hak root dari Terminal? Awali dengan gksudo atau gksu dan bukan sudo. Menggunakan sudo untuk menjalankan aplikasi GUI adalah kebiasaan buruk dan semestinya dihindari.
- Jangan, jangan gunakan sudo hanya karena pesan “operation not permitted”. Ingatlah apa yang Anda lakukan bisa *memusnahkan* seluruh sistem dengan menjalankan perintah di tempat yang salah dengan hal root. Pastikan berkas Anda berasal dari sumber terpercaya.
3. cp → menyalin berkas.
4. mv → memindahkan berkas
5. rm → menghapus berkas.
6. nano → editor teks terminal
o Tutup nano dengan Ctrl+X. Jika Anda memiliki perubahan belum tersimpan, ia akan meminta Anda untuk menyimpan.
7. mkdir → membuat direktori (folder)
8. ps → mendaftar proses
9. kill/killall/xkill → matikan proses yang bermasalah
10. Pipa → hal paling berguna yang Anda akan pelajari di *NIX. Mengalihkan keluaran program ke masukan bagi yang lain.
11. > dan >> → mengirim keluaran sebagai berkas menggantikan Terminal.
12. tee → mengirim keluaran ke berkas sekaligus Terminal.
13. Eksekusi Berkas apakah Anda ingin mengeksekusi berkas → atau program dari Terminal?
Macam – macam perintah linux yang lain :
• Melihat sepuluh baris terakhir
rudiaditia-lks:~# tail /var/log/syslog
• Pindah/masuk direktory
rudiaditia-lks:~# cd /etc/bind/
• Melihat panduan (help)
rudiaditia-lks:~# man iptables (perintah yg mau dilihat panduannya)
• Menginstall paket
rudiaditia-lks:~# apt-get install bind9 (nama paket)
• Menghapus paket
rudiaditia-lks:~# apt-get autoremove bind9 (nama aket)
• Melihat konfigurasi interfaces jaringan,
rudiaditia-lks:~# ifconfig
• Ekstrak file zip,
rudiaditia-lks:~# apt-get install unzip
rudiaditia-lks:~# unzip nama-file.zip
• Melihat isi suatu file,
rudiaditia-lks:~# more nama-file.txt
rudiaditia-lks:~# cat nama-file.txt
• Install file binary (.deb),
rudiaditia-lks:~# dpkg –i nama-file.deb
rudiaditia-lks:~# dpkg –i *.deb
• Melihat versi kernel,
rudiaditia-lks:~# uname –ar
• Web browser di mode text
rudiaditia-lks:~# apt-get install links
rudiaditia-lks:~# links www.mansyurinIT.co.cc
• Mengaktifkan perintah saat komputer booting.
rudiaditia-lks:~# vim /etc/rc.local
# Tambahkan baris perintah yang akan diaktifkan, diatas tulisan exit0.
mount –t cifs //192.168.10.10/share/ /mnt/share/
exit 0
• Merubah hak akses direktori,
rudiaditia-lks:~# chmod 755 [read only]
rudiaditia-lks:~# chmod 777 [full access]
• Melihat partisi hardisk,
rudiaditia-lks:~# cfdisk
• Informasi waktu,
rudiaditia-lks:~# date
Mon Mar 28 23:34:44 EDT 2011.
• Eject CD/DVD,
rudiaditia-lks:~# eject
• Installasi tampilan desktop,
rudiaditia-lks:~# tasksel
• Restart
rudiaditia-lks:~# reboot
rudiaditia-lks:~# init 1
• Shutdown,
rudiaditia-lks:~# halt
rudiaditia-lks:~# init 0
• Mengecek koneksi jaringan
rudiaditia-lks:~# ping 192.168.2.1 (ip address atau hostname)
• Mengecek Domain
rudiaditia-lks:~# nslookup smkn1binangun.sch.id